Seorang Anak Baru Gede (ABG) di Kabupaten Tangerang, tewas usai dikeroyok. Diketahui korbannya berinisial MA yang masih berusia 19 tahun. Sedangkan pelakunya berjumlah 8 orang.
Belakangan terungkap, kasus ini bermotif balas dendam pelaku kepada korban. Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus ini? Berikut fakta faktanya dirangkum dari dan Kompas.com , Rabu (29/9/2021): Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membeberkan kronologi kejadian ini.
Ia menjelaskan, korban dianiaya pada 6 September 2021 lalu. "Dilakukan beramai ramai oleh delapan pelaku," ujar Yusri. Yusri melanjutkan, MA dikeroyok terlebih dahulu oleh delapan pelaku.
Kemudian korban dianiaya dengan senjata tajam hingga tewas. Jasad korban kemudian ditemukan warga di Teluknaga, Tangerang pada pagi harinya. Yusri kemudian mengungkap motif dari kasus ini.
Ia menyebut, pelaku melakukan aksinya karena ingin balas dendam kepada korban. Sebelumnya salah satu pelaku inisial AK diserang dengan senjata tajam oleh MA pada Agustus 2021 lalu. Saat itu AK terkena luka di bagian lengan.
Tak terima dengan peristiwa tersebut, AK merencanakan balas dendam. Ia mengajak rekan rekannya untuk mengeroyok MA pada 6 September 2021. "Jadi pelaku kena bacok, dia tidak terima. Kemudian pelaku merencanakan dengan kumpulkan tujuh temannya untuk habisi korban," tuturnya.
Kini tujuh pelaku berhasil diamankan polisi. Tiga orang dewasa, empat pelaku utama sebagai inisiator ini anak di bawah umur. Sedangkan seorang pelaku lainnya masih buron.
Mereka dijerat dengan Pasal 365 KUHP, 170 KUHP, dan juga 338 KUHP. Yusri kemudian menginformasikan fakta lain dari kasus ini. Ia menguraikan, pelaku sempat menjebak korban.
Cara ini dilakukan agar korban bersedia mendatangi lokasi pengeroyokan. "Caranya pelaku utama buat akun yang menyamar wanita ajak korban untuk booking online (BO) di satu tempat, untuk memancing korban keluar," ujar Yusri, Selasa (28/9/2021). Saat itu, pelaku melalui akun media sosial membuat janji dengan korban untuk bertemu di Tanjung Burung, Teluknaga.
Setelah tiba di sana, korban dikeroyok dan dianiaya oleh para pelaku menggunakan senjata tajam. "Setelah itu, mereka lakukan penganiayaan ke korban yang akibatkan korban meninggal dunia," ucap Yusri.